NYC – Day 3

It’s Sunday and the temperature continued to rise as if it was summer. Lagi-lagi kita bangun pagi-pagi buta, kali ini jam 5.30. Sebenernya rada menderita juga sih bangun sepagi ini, soalnya kebanyakan tempat breakfast baru buka jam 7 pagi, unless we wanted to rock McDonalds.

Jam 7 teng kita keluar rumah untuk cari makan. Kita mutusin untuk makan di Scotty’s Diner. Ini yang kita tunggu-tunggu banget nih, makan pagi ala-ala Amrik di diner. Ilona dan gue masing-masing pesen satu porsi. Begitu makanannya dateng, jreng jreng jreng… porsinya bikin pusing. Saking banyaknya.

120 - blog
A plate of 2 egg benedicts and I don’t know what, maple syrup, a plate of pancakes and sausages, coffee and hot chocolate and orange juice you don’t see in the frame

The whole breakfast cost us about 28 USD for both for 2 egg benedicts, 4 large pancakes and 2 fat sausages. The portion was extra generous and the taste was good as well.

Gue kekenyangan tapi puas banget pagi itu. Tadinya gue ngga ada gambaran sosis di Amerika tuh kayak gimana, apa kayak Frankfurter-nya Jerman (seperti rata-rata sosis di Indo) atau kayak grobwurst. Menurut gue teksturnya lebih kayak grobwurst, cuma rasanya lebih kayak sosisnya Inggris.

Abis breakfast, rute kita selanjutnya adalah ke 9/11 Memorial. Kita naik subway lumayan jauh sampe ke Lower Manhattan, mungkin sekitar 20 menit. Yah, di Jakarta 20 menit mah ngga ada apa-apanya, tapi di Jerman 20 menit naik subway itu udah lumayan banget jauhnya 😁.

Anyways, kita turun di stasiun namanya City Hall. Di daerah sini ada beberapa gedung pemerintahan yang gaya bangunannya masih ala-ala Eropa dan lumayan grandiose. Selain itu sepanjang jalan dari City Hall menuju 9/11 Memorial kita juga ngelewatin banyak gedung-gedung yang arsitekturnya unik.

123
Pertigaan Foley Square

122
Kalo ngga salah ini gedung United States Court of Appeal for the Second Circuit

124
Woolworth Building yang sayangnya lagi direnovasi sebagian
Oh ya, ada Beekman Tower yang di-design sama Frank Gehry. Ini arsitek yang juga nge-design gedung Der Neue Zollhof di Düsseldorf, Jerman dan Dancing House di Prague, Czech Republic. Makanya desain gedungnya mirip-mirip.

121
8 Spruce Street aka Beekman Tower aka New York by Gehry
Di daerah World Trade Center ada satu stasiun yang baru namanya The Oculus. Nama resminya World Trade Center Station. Keren banget bangunannya. Gue ngeliat itu somehow jadi inget tulang ikan, unik gitu design-nya. Terus dalemnya juga keren banget. Lalu gue belakangan baru sadar, ini kan yang sering banget ada di Instagram!

213
World Trade Center area

126
The Oculus / World Trade Center station

214
Inside the Oculus. Dalemnya banyak toko-toko gitu
Lalu tentunya gue juga stunned sama gedung One WTC yang di dalamnya ada observatory dari lantai 101. More on that later. Pas itu cuacanya bagus, very sunny, dan kaca-kaca gedungnya mantulin sinar matahari. It was very cool.

125
One World Trade Center
Lalu 9/11 Memorial yang merupakan 2 pools dengan man-made waterfall di dalemnya, yang jadi simbol Twin Towers both north and south. Tapi gue agak lupa apakah ini the exact same spot di mana dulunya fondasi Twin Towers berdiri atau bukan, tapi sepertinya iya. Di sana diukir nama-nama korban tragedi 9/11 and because this is the final resting place of all the victims, we should also show some respect when moving around in the area.

127
9/11 Memorial

134
9/11 Memorial

Tadinya kita ngga rencana untuk masuk 9/11 Memorial Museum, tapi setelah mempertimbangkan, akhirnya kita beli tiket untuk masuk.

9/11 Museum ticket price is 24 USD per person. I’d say it’s totally worth the price. The museum is very neatly and interestingly organized and I guess it’s the best museum I have ever visited so far.

129
9/11 Memorial Museum
Di museum itu kita dikasih tau apa yang terjadi di September 11, 2001. Berapa orang yang jadi korban, how the rescue effort was, what happened to those who survived, what impact it had on people and the world. Kita juga bisa ngeliat sisa-sisa dari TKP, salah satunya bagian dari truk pemadam kebakaran New York, bagian dari antena radio salah satu dari Twin Towers dan satu staircase di dekat gedung yang jadi tempat orang-orang berlindung pas kejadian.

133
The Survivors’ Staircase

130
One of the remains from Twin Towers

131
Another remain from Twin Towers
Ada satu ruangan di museum itu yang didedikasikan khusus buat para korban. Di sana ada layar di mana kita bisa milih dan ngeliat profil singkat dari tiap-tiap korban. There was even a box of tissue paper di sana. I honestly couldn’t imagine how the victims’ families could bear going into the museum. It was where the bodies lied and their remains are still burried deep underground.

Ada juga satu ruangan yang tulisannya cuma boleh dimasukkin sama orang-orang di atas 10 tahun. It was definitely heavy stuff there. Banyak foto-foto dari TKP pada saat kejadian. News video clips dari CNN, BBC dan news broadcasters lainnya saat ngelaporin kejadian. Stories of people who lost their loved ones. Stories of people who survived. Voice recordings of final messages. It was heavy, heavy stuff.

132
No day shall erase you from the memory of time
I think everybody gets out of the museum with one common thing: we all hope that something like this would never ever happen again.

Setelah selesai di museum, kita lanjut ke Wall Street. Siapa juga yang ngga tau Wall Street? Sampai sekarang tempat ini masih aktif dan di situ juga bursa efek New York berada. Pas nyampe sana, gue disambut dengan lautan turis dari RRC yang membanjiri daerah Wall Street di hari Minggu. Ternyata Wall Street part of a tourist programme juga ya. Gedung-gedung di daerah situ gaya arsitekturnya masih ala-ala Eropa, jadi gue ngga gitu banyak ngambil foto di sana 😅.

135
Gedung New York Federal Hall

136
Gedung New York Stock Exchange alias bursa efek
Karena udah laper berat, kita ngga jadi nyari di mana Charging Bull dan lanjut jalan ke Brooklyn. Tujuannya sih mau ke Smorgasburg yang setiap hari Sabtu dan Minggu diadain, dan setiap Minggu tepatnya di Prospect Park. Smorgasburg ini sejenis pasar makanan di mana ada lebih dari 70an food truck yang nongkrong dan jualan (kalo ngga salah sih 70an, pokoknya banyak deh).

The thing is, ketika kita ke sana dan saat lagi nyari jalan (tepatnya nyari alamat dulu), gue ngeliat di website Smorgasburg bahwa di weekend itu Smorgasburg GA DISELENGGARAIN! Rasanya mau pingsan dengernya. Saat itu kita udah laper gila-gilaan, udah hampir jam 3 sore juga dan udah kepalang di Brooklyn. Untung kita punya list alternatif lain makan di Brooklyn. Akhirnya kita pergi makan siang di Della Rocco’s Pizza yang lokasinya di deket Brooklyn Heights Promenade, yang memang tujuan kita selanjutnya.

We spent 40 USD for two pans of pizza. The one with marinara sauce was delicious but the one without sauce was pretty weird and not nice.

138 - blog
Red and white pizzas
Abis itu kita jalan ke promenade di Brooklyn untuk ngeliat Manhattan skyline dari sisi Lower Manhattan. Pas di sana cuacanya lagi bagus banget dan ada banyak banget orang, baik turis mau pun lokal, yang foto-foto atau sekedar duduk-duduk di pinggir sungai. The view? Well, kapan sih New York skyline ngga stunning?

140

142

143

I just couldn’t stop taking pictures and enjoying the vibe.

 

Setelah itu kita naik ke Brooklyn Bridge dan sesuai rencana, memutuskan untuk jalan kaki NYEBRANG dari Brooklyn balik lagi ke Manhattan. Seru banget lho jalan di atas jembatan. Jadi jembatannya 2 lapis gitu. Di bawah kita ada mobil dan kereta lewat. Jembatan yang dilalui pejalan kaki sendiri dari kayu. Di sana ada 2 jalur, sepeda dan untuk pejalan kaki. Ramenya minta ampun.

Dari Brooklyn Bridge kita udah tepar dan lengket. Jadi balik dulu ke hotel, bersih-bersih sebelum keluar lagi ke Korea Town. Di sana seru banget, banyak restoran Korea dan ada bakery Korea juga (Tous Les Jours Bakery) yang ngejual roti-roti Asia. Gila man… langsung kalap, serasa masuk Breadtalk.

Each item at Tous Les Jours Bakery costs about 2-3 USD. We spent about 8 USD for 4 items, which I honestly forgot.

Malam itu kita makan Korean BBQ di restoran yang namanya Kunjip. Walau keliatannya super rame dan antriannya panjang, tapi sebetulnya dapet tempat duduk di sana cepet banget.

We spent 85 USD for 2 types of meat. Drinks and side dishes included.

85 USD buat makan berdua sementara di Düsseldorf makan Korean BBQ yang sama di Gogi Matcha cuma abis 30 euro berdua! Ya udahlah… emang dari awal juga pasrah sama biaya hidup New York yang gila-gilaan. Tapi harga segitu udah termasuk tip.

201 - blog
Kunjip dengan nasi merahnya
Well, that was it for our super productive day 3 and more to come on day 4!

-Feli-